Kamis, 11 Maret 2010

A. Arti Kepemimpinan dan Manajemen Yang Fungsi Melaksanakan
Kepemimpinan
Dalam praktek sehari-hari, seoring diartikan sama antara pemimpin dan
kepemimpinan, padahal macam pengertian tersebut berbeda. Pemimpin kedua
adalah orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan
atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan
peningkatan pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan
berkembang. Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif
untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan lebih dahulu. Dewasa ini kebanyakan para ahli beranggapan bahwa
setiap orang dapat mengembangkan bakat kepemimpinannya dalam tingkat tertentu.
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik
dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari
bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang. Masalah yang selalu
terdapat dalam membahas fungsi kepemimpinan adalah hubungan yang melembaga
antara pemimpin dengan yang dipimpin menurut rules of the game yang telah
disepakati bersama.
Seseorang pemimpin selalu melayani bawahannya lebih baik dari
bawahannya tersebut melayani dia.Pemimpin memadukan kebutuhan dari
bawahannya dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara
keseluruhannya.
Dari batasan kepemimpinan sebagaimana telah disebutkan di atas seorang
dikatakan pemimpin apabila dia mernpunyai pengikut atau bawahan. Bawahan ini
dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung
dalam kelompok anggota-anggota manajemen (manajement members). Ketiga
tingkatan tersebut adalah :
a. Manager puncak (Top Manager)
b. Manajer menengah (Middle manager)
c. Manajer bawahan (Lower managor/suvervisor)
Seorang pemimpin mempunyai baik ketrampilan manajemen (managerial
skill) maupun keterampilan tekhnis (technical skill). Semakin rendah kedudukan
seorang tekhnis pemimpin dalam organisasi maka keterampilan lebih menonjol
dibandingkan dengan keterampilan manajemen. Hal ini disebabkan karena aktivitas
yang bersifat operasional.
Bertambah tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka
semakin menonjol keterampilan manajemen dan aktivitas yang dijalankan adalah
aktivitas bersifat konsepsional.
Dengan perkataan lain semakin tinggi kedudukan seorang pamimpin dalam
organisasi maka semakin dituntut dari padanya kemampuan berfikir secara
konsepsional strategis dan makro.
Di samping itu perlu dikemukakan bahwa semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam organisasi maka ia semakin genoralist, sedang semakin rendah
kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa lebih mudah mengukur produktivitas
pemimpin yang lebih rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar